Caramengobati penyakit ayam yang satu ini juga sama dengan penyakit tetelo. Penyakit ayam yang satu ini belum ada obatnya. Untuk cara pencegahan sebaiknya lakukan vaksinasi secara rutin menggunakan Gumboro Vaccin Nobilis, Delvax Gumboro, dan Bursavac. 3. Bronchitis Penyakit DOC ayam yang satu ini terjadi pada saluran pernapasan.
Penulis Tim GFNPencegahan penyakit dalam usaha peternakan unggas, khususnya pada ternak ayam merupakan suatu keharusan. Hal ini karena meskipun manajemen pemeliharaannya baik, kalau timbul penyakit pada ayam maka, keuntungan yang ada di depan mata akan menghilang, bahkan menjadi menderita kerugian. Kerugian tersebut karena turunnya produktivitas ayam, biaya pengobatan yang cukup mahal, bahkan hingga kematian ayam. Jangan remehkan timbulnya penyakit pada ayam! Meskipun hal tersebut dapat dicegah. Namun, melakukan pencegahan penyakit pada ayam bukanlah perkara yang mudah. Perlu langkah yang tepat agar pencegahan tersebut berhasil. Nah, di artikel ini kami mengajak anda mengenal penyakit pada ayam. Mulai dari jenis penyakit, penyebab penyakit, ciri-ciri penyakit hingga cara melakukan pencegahan. Anda sudah penasaran, kan? Langsung saja, yuk simak artikelnya! Jenis-jenis penyakit pada ayam Berikut adalah beberapa jenis penyakit yang perlu anda ketahui 1. Pullorum Feses Kapur Penyakit pullorum merupakan penyakit menular pada ayam yang menyebabkan peternak mengalami kerugian yang sangat besar. Kerugian tersebut antara lain, tingkat kematian yang sangat tinggi terutama pada anak ayam umur 1-10 hari, jika ayam indukan terinfeksi dan menghasilkan keturunan maka keturunan tersebut juga ikut terinfeksi, penurunan produksi telur, dan penurunan daya tunas. Penyakit pullorum disebabkan oleh oleh bakteri Salmonella pullorum. Salmonella pullorum termasuk bakteri berbentuk batang atau kapsul, bersifat gram negatif, tidak bergerak, fakultatif aerob dan tidak berspora, dan mampu bertahan di tanah hingga satu tahun. Pullorum dapat menyebar secara vertikal melalui trans ovari dan secara horizontal melalui pakan, air, dan inkubator yang terkontaminasi agen penyakit. Penyakit yang satu ini menyerang sistem pencernaan ayam. Adapun ciri-ciri anak ayam yang terinfeksi penyakit pullorum yaitu Penurunan nafsu makan. Fesesnya berbentuk pasta keputih-putihan dan menempel pada sekitar kloaka. Ayam kelihatan mengantuk mata menutup. Jengger kebiruan. Sayap menggantung kusam Bergerombol pada suatu tempat. Jika terdapat anak ayam yang mampu bertahan hidup, maka pertumbuhannya akan terhambat. Pada ayam dewasa gejala penyakit sulit dilihat tetapi kadang-kadang terlihat adanya tanda-tanda depresi, kekurusan, diare, dan produksi telur menurun. 2. Chronic Respiratory Disease CRD Penyakit Chronic Respiratory Disease CRD atau yang lebih dikenal dengan penyakit ngorok yaitu penyakit yang menyerang sistem pernapasan ayam. Penyakit CRD dapat menyerang ayam pada semua umur. Agen penyakit ini adalah bakteri Mycoplasma gallisepticum. Penyakit CRD bersifat kronis, dikatakan kronis karena penyakit ini berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu lama dan sulit untuk disembuhkan. Penyakit ini memiliki angka kesakitan tinggi, tetapi angka kematian rendah. Sedangkan CRD kompleks dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar. Kerugian yang dialami peternak yaitu, pertumbuhan bobot badan ayam terhambat, penurunan mutu karkas, penurunan produksi telur, tidak tercapainya keseragaman bobot badan serta banyaknya ayam yang harus diafkir. Penularan CRD dapat terjadi melalui kontak langsung, peralatan kandang yang kurang bersih, tempat makan dan minum yang kotor, manusia, dan telur tetas atau DOC yang terinfeksi. Ayam yang terserang penyakit CRD memiliki ciri-ciri antara lain Suara ngorok di malam hari. Keluarnya lendir dari rongga hidung. Mata ayam tampak berair dan bengkak. Batuk dan bersin. Ayam kehilangan nafsu makan. Ayam suka menggeleng-gelengkan kepalanya. Pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara yang paling sederhana yaitu tidak membeli tidak membeli DOC dari produsen yang tidak diketahui dan tidak melakukan sanitasi kandang. 3. Tetelo Newcastle Disease Penyakit tetelo yaitu sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus ND Newcastle Disease. Virus ini mampu menyerang alat pernapasan, alat reproduksi, jaringan saraf, dan lain sebagainya. Tetelo merupakan penyakit menular akut dengan angka kematian yang sangat tinggi. Namun, jika penyakit ini menyerang ayam dewasa tingkat kematiannya tidak terlalu tinggi, karena ayam dewasa biasanya dapat pulih. Kerugian yang sangat besar dapat menimpa peternak akibat penyakit ini. Kerugian tersebut antara lain, turunnya produksi telur bahkan bisa berhenti total, tingkat kematian mencapai 100% pada anak ayam, ayam mengalami gangguan pertumbuhan, dan pada ayam broiler/ pedaging mengalami penurunan bobot badan. Berikut ciri-ciri ayam yang terkena penyakit tetelo Ayam kehilangan nafsu makan. Mengalami diare yang disertai darah. Jengger berwarna pucat. Tubuh ayam akan cenderung terlihat tidak bertenaga lesu. Keluarnya cairan dari hidung. sayap akan menjadi menurun dan lumpuh pada kakinya. Jika ayam sudah terserang penyakit tetelo maka, ayam tersebut harus segera dimusnahkan. Karena dapat bertindak sebagai sumber pencemaran dan juga penularan. 4. Gumboro atau IBD Infectious Bursal Disease Penyakit gumboro adalah penyakit yang disebabkan oleh Avibirnavirus yang merupakan anggota dari keluarga Birnaviridae. Virus Avibirnavirus memiliki struktur tidak beramplop, sehingga virus ini lebih stabil dan tahan hidup lama di lingkungan hingga lebih dari 3 bulan. Virus ini mudah menular dan disebarkan melalui kotoran, kotoran, air, dan pakan yang terkontaminasi. Tidak hanya itu, virus ini juga dapat dibawa oleh vektor lain seperti tikus dan kumbang tertentu. Penyakit gumboro merupakan salah satu penyakit yang bersifat imunosupresif. Imunosupresif adalah suatu kondisi terjadinya penurunan reaksi pembentukan antibodi akibat kerusakan organ limfoid. Penurunan jumlah antibodi dalam tubuh ini menyebabkan berbagai agen penyebab penyakit akan lebih leluasa masuk ke dalam tubuh ayam dan terjadilah infeksi. Banyak kerugian yang dialami peternak jika ternak ayam mereka terserang penyakit gumboro. Kerugiannya antara lain, penurunan produktivitas ayam, keseragaman bobot badan tidak tercapai, ayam mengalami penurunan feed intake, ayam tidak tercapai puncak produksi, hingga kematian ayam karena angka kematian penyakit ini mencapai 60%. Berikut adalah ciri-ciri ayam terkena penyakit gumboro yang perlu anda ketahui Ayam terlihat gemetar. Ditemukannya feses/ kotoran yang menempel pada kloaka. Ayam terlihat tidak bertenaga lesu Menurunnya nafsu makan. Feses encer dan berwarna putih. Sayap ayam menggantung. 5. Kolibasilosis Salah satu penyakit ayam yang sering menyerang peternakan Indonesia adalah kolibasilosis. Penyakit kolibasilosis dapat terjadi pada semua umur ayam. Penyebab penyakit ini adalah bakteri Escherichia coli E. coli. Infeksi bakteri E. coli dapat melalui mulut saluran pencernaan dan hidung saluran pernapasan. Distribusi E. coli sangat luas, dapat ditemukan di litter, kotoran ayam, kotoran lain dalam kandang, pakan, air minum, dan sumber air. Sebagian besar infeksi penyakit ini terjadi ketika perubahan musim, selain itu brooding dan air minum yang buruk dapat mempengaruhi stress pada ayam. Akibatnya bakteri pantogen ini dengan mudah menginfeksi ayam, terutama ketika memasuki musim penghujan yang dipicu oleh kelembapan tinggi. Selain itu, penyakit kolibasilosis banyak ditemukan pada lingkungan yang kotor dan berdebu. Kerugian yang besar dapat diderita oleh peternak jika ayam mereka terkena penyakit ini. Jika anda peternak ayam layer, maka penyakit ini menyebabkan kerugian seperti turunnya produksi telur, penundaan masa produksi telur, tidak tercapainya puncak produksi telur, dan mudahnya ayam terinfeksi penyakit lain. Kerugian yang diterima jika anda peternak ayam broiler yaitu, kematian yang terjadi selama masa pemeliharaan dan ayam pada saat panen memperoleh berat badan yang rendah. Adapun ciri-ciri ayam yang sudah terinfeksi penyakit ini antara lain, Menurunnya nafsu makan. Diare berwarna hijau dan berbau khas. Ayam terlihat lesu. Bulunya menjadi kusam. Ayam tidak responsif atau diam saja. 6. Infectious Coryza Penyakit Infectious coryza atau dikenal dengan snot adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Haemophilus paragallinarum. Bakteri ini berbentuk batang pendek atau coccobacilli, bersifat gram negatif, tercat polar, non-motil, tidak membentuk spora, dan fakultatif anaerob. Sifat alami bakteri ini tidak dapat hidup lama, dan akan mati dalam waktu 4-5 jam. Penyakit ini merupakan penyakit penyakit pernapasan bagian atas pada ayam yang sifatnya akut sampai kronis. Infectious coryza dapat menyerang semua umur, tetapi yang paling peka adalah ayam umur 18-23 minggu atau menjelang bertelur. Secara umum penyakit ini dikenal sebagai penyakit yang menyebabkan kematian rendah tetapi tingkat kesakitan tinggi. Penularannya dapat terjadi melalui kontak langsung dengan ayam sakit atau ayam carrier, dapat juga terjadi secara tidak langsung melalui pakan, air minum, dan peralatan yang terkontaminasi. Selain itu, serangan penyakit ini dapat dipercepat dengan kondisi kandang yang tidak bersih, lingkungan dingin, dan perubahan iklim yang ekstrim. Peternak akan mengalami kerugian yang signifikan akibat penyakit ini. Kerugian tersebut antara lain, ayam akan sangat terlambat untuk berproduksi, penurunan produksi telur, pengafkiran yang tinggi pada ayam dara, peningkatan biaya produksi, pertumbuhan ayam akan terhambat dan ayam menjadi kurus. Ciri-ciri ayam yang terkena penyakit ini yaitu sebagai berikut Keluar lendir dari hidung yang kental berwarna kekuningan dan berbau busuk. Nafsu makan menurun. Ngorok pada malam hari dan sulit bernapas. Sering diare. Meningkatnya jumlah telur berkerabang putih, kasar, dan retak. 7. Inclusion Body Hepatitis IBH Penyakit IBH atau lebih dikenal dengan penyakit hati pada ayam adalah penyakit yang disebabkan oleh avian adenovirus. Adenovirus merupakan virus yang tidak beramplop, sehingga lebih stabil dan tahan hidup lama di lingkungan. Penyakit ini menyerang semua usia pada ayam, khususnya ayam broiler di usia 3-7 minggu dan bersifat akut. Pada ayam layer dan breeder penyakit IBH bersifat subklinis dan perlu mendapatkan perlakuan khusus, mengingat dampaknya yang merugikan khususnya pada transmisi virus secara vertikal. Pada umumnya infeksi IBH dapat menular baik secara vertikal maupun horizontal. Penularan secara vertikal ditularkan dari induk ke anaknya melalui telur. Secara horizontal bisa melalui feses/ kotoran, pakan, air minum, dan lingkungan yang tercemar virus atau langsung dari hewan sakit ke hewan yang sehat. Selain itu, karena sifatnya yang tahan terhadap lingkungan, maka ada kemungkinan virus dapat menyebar secara perlahan-lahan dari suatu kandang ke kandang yang lainnya. Gejala yang timbul pada ayam yang terkena penyakit ini yaitu Ayam tampak lemas atau lesu.\ Nafsu makan menurun. Bulu yang kusam dan acak-acakan. Terkadang feses berwarna putih encer. Jengger, pial, dan kulit muka kelihatan pucat. Ayam yang terkena IBH akan mengalami penurunan produksi telur, tingkat sakit yang rendah namun tingkat kematian yang cukup tinggi yaitu mencapai 40%, dan turunnya bobot badan ayam. Hal tersebut menyebabkan peternak mengalami kerugian cukup besar. Cara pencegahan penyakit pada ayam Tentu saja anda tidak ingin ayam yang sudah sembuh kembali terserang penyakit. Pencegahan penyakit ada baiknya dilakukan untuk menjaga kesehatan ayam. Berikut beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mencegah penyakit pada ayam yaitu 1. Melaksanakan manajemen pemeliharaan dengan benar dan tepat Kondisi nyaman harus dirasakan ayam dimulai sejak anak ayam/ DOC tiba di kandang. Perlu menjaga kebersihan kandang terutama dari feses karena pada kandang yang kotor akan mudah menyebarkan penyakit dan juga akumulasi amonia yang tinggi dapat menjadi faktor pemicu penyakit pernapasan. Maka dari itu, kondisi litter juga perlu dicek secara rutin serta lebih sering mencuci peralatan ternak seperti tempat minum dan tempat pakan. Dari segi kelancaran ventilasi dan pengaturan kepadatan kandang berpengaruh juga terhadap kondisi kesehatan ayam. Kondisi cuaca yang tidak menentu, bahkan terkadang berubah menjadi ekstrim, ditambah dengan kualitas udara yang semakin menurun mengharuskan dilakukannya manajemen yang lebih baik. Sesuaikan juga kepadatan kandang untuk menjamin semua ayam untuk mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapat ransum, air minum, ruang gerak, dan oksigen, sehingga pertumbuhan, perkembangan, dan produktivitas seragam. 2. Menjaga kualitas pakan Pakan merupakan hal yang sangat penting dalam beternak ayam. Menjaga kesehatan ayam tentunya tidak lepas dari pemberian pakan yang berkualitas. Pakan yang berkualitas harus dipilih secara bijak dan selektif. Ciri pakan yang baik bagi ayam yaitu pakan yang bebas dari zat kimia, masih segar, dan bernutrisi tinggi. Pakan yang baik yaitu dapat memenuhi kebutuhan pokok nutrisi ayam misalnya energi dan protein. Selain itu, perbaikan mutu pakan pakan yang diberikan harus sesuai dengan jumlah dan kandungan nutrisi sesuai kebutuhan ternak untuk mendapatkan performa ayam yang baik. 3. Penerapan biosecurity yang ketat, Lakukan penerapan biosecurity model 3 zona bersih, transisi, kotor untuk membatasi lalu lintas agar penyebaran penyakit tidak terjadi. Desinfeksi kendaraan dan orang yang keluar masuk kandang untuk mencegah kontak bibit penyakit masuk ke kandang. Jika memungkinkan untuk tidak memelihara ayam dengan sistem banyak umur pada satu lokasi. Namun, apabila peternak menerapkan beragam umur, perlu diperhatikan beberapa hal seperti mengatur jalur lalu lintas kandang dari ayam muda ke ayam yang tua, tempatkan anak ayam pada kandang yang berjauhan dengan ayam yang sedang berproduksi, dan meminimalisir kondisi stress pada ayam terutama saat proses pindah kandang. 4. Program vaksinasi dengan tepat Vaksinasi perlu dilakukan untuk membentuk imunitas/ kekebalan di dalam tubuh ayam sehingga dapat menekan angka munculnya penyakit. Lakukan program vaksinasi secara rutin sesuai sejarah, tantangan penyakit, dan kondisi peternakan setempat terhadap penyakit Gumboro, Inclusion Body Hepatitis, Newcastle Disease, Avian influenza, Infectious Bronchitis, maupun Infectious laryngotracheitis. Pemilihan vaksinasi yang tepat dan aplikasi vaksinasi yang sesuai kondisi di masing-masing peternakan menjadi titik kunci keberhasilan perlindungan dari serangan penyakit. 5. Meningkatkan daya tahan tubuh ayam dengan menggunakan suplemen Terkait program kesehatan herbal sudah banyak diterapkan di lapangan saat ini. Ekstrak tanaman diketahui memiliki berbagai nutrisi dan senyawa kimia zat bioaktif yang berkhasiat serta berfungsi sebagai suplemen, anti bakteri, antiparasit, antiprotozoa, antioksidan hingga antiradang. Dan kebetulan jika anda sedang mencari suplemen berkualitas untuk ternak ayam, kami GFN menjual suplemen tersebut. Kami menjual berbagai suplemen untuk ternak ayam anda yang berfungsi untuk menjaga kesehatan ayam. Contohnya untuk menjaga kesehatan pernapasan ayam kami memiliki produk Esseguard Respiratory, untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan kami menjual produk Esseguard Intestinal, bagi anda yang ingin meningkatkan produktivitas ayam dapat menggunakan Esseguard Prajanan dan masih banyak lagi. Penyakit pada ayam adalah masalah kesehatan pada ternak ayam yang dapat merugikan peternak. Untungnya di artikel ini, anda telah memahami beberapa jenis penyakit pada ayam. Mulai dari jenis-jenis penyakit pada ayam, ciri-ciri setiap penyakit hingga cara pencegahan penyakit pada ayam. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan anda. Yuk jaga kesehatan ternak ayam anda sekarang juga! Ayam yang sehat tentunya akan memberikan keuntungan yang lebih baik dari hasil produksi daging dan telur maupun kualitas ayam itu sendiri. Sekian dari kami, sampai jumpa di kesempatan lainnya.
JadwalPenanganan Kesehatan Dengan Cara Pemberian Vaksinasi dan Waktu Vaksinasi. No. Umur ayam. Jenis vaksin. Cara pemberian. 1. 3-4 hari. ND I. Tetes/Spray. 2. 12-16 hari. Gumboro. Minum. 3. 18-20 hari. ND II. minum . Pada umur 4 hari, ayam divaksinasi ND. Vaksinasi dilakukan dengan cara tetes mata dan sebelum vaksinasi ayam tidak dipuasakan
Berbagai jenis penyakit ayam merupakan masalah utama bagi peternak di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Hewan Dunia OIE, sekitar 20% dari populasi ayam di dunia terinfeksi setidaknya satu penyakit. Penyakit pada ayam dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan dan bahkan menyebabkan kematian hewan. Termasuk penyakit radang kandung lendir, flu burung dan dll. Jenis Penyakit Ayam1. Penyakit MarekTanda dan Gejala2. Penyakit NewcastleTanda dan Gejala3. Penyakit Bronkitis MenularTanda dan Gejala4. Penyakit BotulismeTanda dan Gejala5. Penyakit Coryza MenularTanda dan Gejala6. Penyakit Ayam SariawanTanda dan Gejala7. Penyakit Pernapasan Kronis CRDTanda dan Gejala8. Penyakit Bumblefoot bubul9. Penyakit KoksidiosisTanda dan GejalaPenyakit Ayam Bangkok Musim Hujan1. Penyakit Gumboro IBDTanda dan Gejala2. Penyakit Cacar UnggasTanda dan Gejala3. Penyakit Kolera unggasTanda dan Gejala4. Penyakit Ddiare Basiler Putih Salmonellosis, Escherichia coli, PulorosisTanda dan Gejala5. Penyakit AspergillosisCara Mengobati Ayam Sakit1. Mengobati Sakit Marek2. Mengobati Sakit Newcastel3. Mengobati Sakit Bronkitis Menular4. Mengobati Sakit Cacar Unggas5. Mengobati Sakit Botulisme6. Mengobati Sakit Kolera Unggaas7. Mengobati Sakit Coryza Menular8. Mengobati Sakit Sariawan9. Mengobati Sakit Pernafasan Kronis10. Mengobati Sakit Diare Pulorosis11. Mengobati Sakit Bubul12. Mengobati Sakit Koksidiosis13. Mengobati Sakit GumboroPencegahan Penyakit Ayam Saat Musim Hujan Jenis penyakit-penyakit ini bisa menyerang semua unggas, termasuk ayam, kalkun, bebek dan angsa soang. Dalam artikel ini, kita akan melihat jenis penyakit ayam yang paling umum, gejala dan cara mengobatinya. 1. Penyakit Marek Ini adalah Jenis penyakit ayam berupa virus yang menyerang ayam dan menyebabkan tumor. Penyakit ini hanya menyerang ayam betina dan terjadi pada ayam dari usia 6 hingga 20 minggu. Penyakit ini sangat menular dan dapat ditularkan dari ayam yang terinfeksi ke ayam yang tidak terinfeksi atau melalui udara. Tanda dan Gejala Kelumpuhan kaki dan sayap. Dalam bentuk klasik penyakit Marek, ayam yang terkena berbaring miring dengan satu kaki direntangkan ke belakang dan kaki lainnya direntangkan ke depan. Dalam bentuk akut, banyak ayam mati mendadak tanpa menunjukkan tanda-tanda penyakit, sementara beberapa ayam menunjukkan gejala kelumpuhan dan tampak tertekan sebelum mati. Tanda-tanda lain termasuk pucat, penurunan berat badan, jengger menyusut dan diare. 2. Penyakit Newcastle Jenis Penyakit Ayam Newcastle juga dikenal sebagai penyakit Ranikhet adalah penyakit virus yang disebabkan oleh paramyxovirus. Virus-virus ini terdiri atas beberapa jenis. Ada jenis yang sangat berbahaya, jenis yang cukup berbahaya dan jenis yang agak berbahaya. Penyakit ini dapat ditularkan melalui udara, pakan, air, dan burung pembawa. Tanda dan Gejala Pada paramyxovirus yang sangat merusak, tanda pertama adalah kematian mendadak. Tanda-tanda lain seperti kelemahan, depresi, diare kehijauan, berbaring, pembengkakan wajah dan tanda-tanda saraf juga akan diamati. Torticollis memutar leher, kelumpuhan kaki dan lengkungan tubuh adalah tanda-tanda lain dari ND. Pada ayam petelur, bertelur dengan cangkang lunak atau telur bercangkang merupakan tanda awal, diikuti dengan berhentinya bertelur. Paramyxovirus yang cukup berbahaya bertanggung jawab atas masalah pernapasan yang parah. Pada ayam dewasa, biasanya terjadi penurunan produksi telur yang nyata selama berbulan-bulan. Namun, tingkat kematiannya rendah. Paramyxovirus yang merusak ringan mungkin tidak menyebabkan penyakit atau hanya masalah pernapasan ringan. 3. Penyakit Bronkitis Menular Ini adalah jenis penyakit virus yang cepat, tiba-tiba dan sangat menular pada ayam. Hal ini disebabkan oleh virus korona dan dapat ditularkan melalui udara, bahan yang terkontaminasi, dan inang pembawa. Tanda dan Gejala Suara pernafasan yang tidak normal, mendengkur, mengi, bersin dan batuk, keluarnya cairan dari hidung yang berair, keluarnya cairan dari mata, dan pembengkakan pada wajah. Berkurangnya produksi telur dan kualitas kulit telur yang buruk. 4. Penyakit Botulisme Botulisme adalah jenis penyakit ayam serius yang disebabkan oleh toksin botulinum yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum. Penyakit ini menyerang sistem saraf ayam, menyebabkan kelemahan tubuh dan kelumpuhan. Ayam dapat tertular penyakit ini ketika mereka minum air atau makan pakan yang telah terkontaminasi dengan toksin botulinum. Tanda dan Gejala Jika Anda melihat ayam Anda mengalami tremor progresif yang kemudian berkembang menjadi kelumpuhan tubuh dan kesulitan bernapas. Bulu-bulu mudah dicabut dan anak ayam yang terkena dampak mati dalam beberapa jam. 5. Penyakit Coryza Menular Infectious coryza atau fowl coryza adalah jenis penyakit pernafasan yang parah yang menyerang ayam dan bisa terjadi secara tiba-tiba. Penyakit ini umum terjadi pada ayam petelur dan ayam pedaging dan disebabkan oleh Haemophilus paragallinarum. Ini dapat ditularkan melalui air yang terkontaminasi dengan sekresi hidung, melalui udara atau melalui kontak langsung dengan ayam yang terinfeksi. Tanda dan Gejala Pembengkakan kepala sisir, jenggot dan mata, bersin-bersin, keluarnya cairan berserabut dari hidung dan mata, konjungtivitis dengan mata tertutup, kesulitan bernapas dan basah di bawah sayap. Gejala lain dari coryza menular termasuk berkurangnya konsumsi makanan dan air dan penurunan besar atau penghentian produksi telur. 6. Penyakit Ayam Sariawan Kandidiasis pada ayam mirip dengan kandidiasis pada bayi. Penyakit ini dapat ditularkan oleh ayam yang memakan pakan atau makanan yang telah berjamur, yaitu pakan atau makanan yang berjamur. Mereka juga bisa terkena penyakit ini dari meminum air yang terkontaminasi. Tanda dan Gejala Zat berlendir putih di dalam tanaman ayam yang terinfeksi. Nafsu makan meningkat dari biasanya. Penampilan lesu, kloaka berkerak, dan bulu-bulu yang acak-acakan. 7. Penyakit Pernapasan Kronis CRD CRD adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycoplasma gallisepticum dan menyerang saluran pernapasan termasuk kantung udara ayam dan unggas lainnya. Penyakit ini dapat ditularkan melalui penetasan telur, kontak langsung dengan unggas pembawa, dan menghirup tetesan, debu, atau bulu yang terkontaminasi. Tanda dan Gejala Suara pernafasan yang tidak normal, bersin-bersin, pilek, batuk dan bersin-bersin. Berkurangnya asupan pakan / makan, kehilangan berat badan dan penurunan produksi telur. 8. Penyakit Bumblefoot bubul Bumblefoot adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri staphylococcus dan biasanya merupakan efek samping ketika ayam Anda terinfeksi bakteri ini. Kaki ayam yang terkena menjadi bengkak akibat infeksi. Luka atau cedera pada kaki dapat terjadi ketika ayam menggores lantai atau benda tajam. 9. Penyakit Koksidiosis Koksidiosis adalah penyakit unggas yang disebabkan oleh parasit protozoa yang berada di dinding usus ayam dan akan membunuh ayam pada usia berapa pun. Hal ini disebabkan oleh 8-9 spesies protozoa dari genus Eimeria. Burung terinfeksi melalui pakan, air atau pasir basah yang terkontaminasi. Tanda dan Gejala Kotoran berdarah, jambul pucat, lesu dengan sayap terkulai dan bulu-bulu yang acak-acakan, kehilangan nafsu makan, berdiri dengan mata tertutup dan meringkuk di sudut. Penyakit Ayam Bangkok Musim Hujan Penyakit ayam bangkok saat musim hujan perlu diwaspadai karena bisa mempengaruhi produktivitas ayam tersebut yang disebabkan oleh cuaca musiman atau perubahan iklim. 1. Penyakit Gumboro IBD Penyakit Gumboro adalah penyakit ganas yang menyerang anak ayam dan unggas muda antara usia 3 dan 18 minggu. Virus penyebabnya menyerang organ inti sehingga menekan atau melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat ayam rentan terhadap infeksi sekunder. Tanda dan Gejala Kepala ayam menunduk Diare berair Koordinasi Peradangan pada kloaka Bulu ventilasi yang koto Koleksi ventilasi 2. Penyakit Cacar Unggas Cacar unggas adalah penyakit yang sangat menular dan menyerang ayam pada usia berapa pun. Hal ini disebabkan oleh virus cacar yang ditularkan terutama oleh nyamuk dan serangga penghisap darah lainnya. Alasan mengapa cacar unggas lazim terjadi selama musim hujan adalah karena nyamuk, sebagai vektor, berkembang biak dengan baik di musim ini karena banyaknya air yang tergenang. Tanda dan Gejala Penyakit ini menyerang kulit, saluran pernafasan dan saluran pencernaan bagian atas, yang menyebabkan terbentuknya luka kemudian berkembang menjadi korep tebal. Kehilangan nafsu makan Kelemahan dan penyusutan tubuh Kesulitan bernapas dan menelan Keluarnya cairan berserabut dari lubang hidung Lesi cacar pada sisir, jenggot dan kaki Kelopak mata bengkak Bulu kotor 3. Penyakit Kolera unggas Kolera unggas adalah penyakit bakteri menular yang menyerang ayam sejak usia 6 minggu. Hal ini disebabkan oleh Pasteurella multocida dan dapat ditularkan melalui konsumsi makanan dan air yang terkontaminasi atau dari inang ayam pembawa. Angka kematian pada kasus akut sangat tinggi. Tanda dan Gejala Pada kasus akut, ayam yang tampak sehat tiba-tiba mati, sedangkan pada kasus kronis, ayam yang terkena dampak menunjukkan hal-hal berikut ini Diare kuning, hijau atau abu-abu Kehilangan nafsu makan Pernafasan yang sulit Sayap dan bulu ekor yang terkulai Bulu yang acak-acakan Pembengkakan sendi kaki, sinus, pial dan bantalan kaki Memutar leher tortikolis Keluarnya cairan dari lubang hidung atau paruh. Catatan Tanda-tanda di atas juga mirip dengan demam tifoid unggas. 4. Penyakit Ddiare Basiler Putih Salmonellosis, Escherichia coli, Pulorosis Penyakit bakteri ini menyerang ayam dari segala usia. Mereka endemik di peternakan atau kandang dengan sanitasi yang buruk. Mereka mempengaruhi sistem pencernaan ayam yang terinfeksi. Tanda dan Gejala Diare parah Kehilangan nafsu makan Depresi dan kekurusan Anak ayam menderita omphalitis Diare pucat putih pada fluorosis Meringkuk bersama dan kesulitan bernapas 5. Penyakit Aspergillosis Aspergillosis adalah nama untuk penyakit yang disebabkan oleh Aspergillus. Karena kelembaban yang tinggi selama musim dingin, pakan atau serasah menjadi lembab, menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi jamur untuk tumbuh dan berkembang. Ayam juga menghirup spora aspergillus dan spora ini berkembang menjadi lesi yang memenuhi paru-paru dan menyebabkan masalah pernapasan atau ketidaknyamanan. Ayam yang berada di bawah sistem pengelolaan intensif akan mengalami penyebaran penyakit yang tinggi jika kepadatan tebar tinggi dan ventilasi tidak memadai atau buruk. Cara Mengobati Ayam Sakit 1. Mengobati Sakit Marek Penyakit ini tidak ada pengobatannya, tetapi untuk menghindari timbulnya MD, anak ayam umur sehari harus divaksinasi terhadap penyakit ini. 2. Mengobati Sakit Newcastel Penyakit Newcastle tidak memiliki pengobatan, tetapi dapat dicegah melalui vaksinasi, menjaga kebersihan peternakan tingkat tinggi, manajemen yang baik, dan tindakan biosekuriti. 3. Mengobati Sakit Bronkitis Menular Bronkitis infeksius tidak memiliki pengobatan khusus, tetapi antibiotik dapat diberikan untuk infeksi campuran. Ayam yang terkena dampak juga harus dipindahkan ke tempat yang hangat dan kering untuk memulihkan diri. Sebagian peternak telah mencoba teh herbal hangat dan herba segar dan ternyata berhasil. Untuk mencegah bronkitis menular, vaksinasi ayam Anda terhadap penyakit ini dan jaga ventilasi yang tepat untuk anak ayam. 4. Mengobati Sakit Cacar Unggas Karena ini adalah penyakit virus, tidak ada obat yang pasti. Namun, Anda harus membuang selaput nekrotik dari mulut dan laring ayam yang terkena. Anda bisa merangsang nafsu makannya dengan pakan basah mash dan menambahkan antibiotik dan multivitamin ke dalam air minumnya. Pastikan untuk menggunakan desinfektan yang baik selama wabah. Untuk mencegah cacar unggas, Anda harus memvaksin ayam Anda dan mengendalikan nyamuk di dalam dan di sekitar kandang unggas. 5. Mengobati Sakit Botulisme Memberikan antitoksin botulinum yang mahal dari apotek hewan. Jika Anda dapat mendiagnosa atau mendeteksi penyakit secara dini, campurkan satu 1 sendok teh garam Epsom dengan 3 cl air hangat. Berikan larutan tersebut kepada ayam yang terkena dampak sekali sehari. Untuk mencegah botulisme, selalu jaga kebersihan dan sanitasi yang baik di peternakan. Hindari kontaminasi pakan dan air, dan semua bangkai yang mati harus dikubur jauh dari kandang ayam atau lingkungan. 6. Mengobati Sakit Kolera Unggaas Kolera unggas dapat diobati dengan penisilin, streptomisin, eritromisin, tetrasiklin, dan sulfonamida. Anda perlu memberikan pengobatan jangka panjang karena penyakit ini biasanya kembali setelah pengobatan dihentikan. Untuk mencegah kolera unggas, berikan Vaksin kolera dan menjaga kebersihan dan sanitasi tingkat tinggi di peternakan. Mencegah hewan pengerat, kucing dan burung liar mendapatkan akses ke kandang unggas. 7. Mengobati Sakit Coryza Menular Coryza infeksius dapat diobati dengan antibiotik dan sulfonamida. Oxytetracycline, enrofloxacin, trimethoprim dan sulfa dapat dikombinasikan untuk mengobati infeksi coryza. Ayam dapat dilindungi dari coryza menular dengan vaksinasi. Buang semua ayam yang terinfeksi atau yang sudah sembuh. Sanitasi dan kebersihan dan hindari memelihara ayam yang berbeda umur secara bersamaan. 8. Mengobati Sakit Sariawan Kandidiasis dapat diobati dengan pemberian obat antijamur. Untuk menghindari insiden di masa depan atau infeksi ulang, buang makanan atau pakan yang busuk atau berjamur dan air yang terkontaminasi. 9. Mengobati Sakit Pernafasan Kronis Penyakit pernafasan kronis dapat diobati dengan berbagai antibiotik. Tylosin, oxytetracycline, streptomycin, neomycin, chlortetracycline, gentamisin, tiamulin, enrofloxacin, lincomycin, eritromisin dan obat terkait lainnya dapat digunakan untuk mengobati CRD. 10. Mengobati Sakit Diare Pulorosis Salmonellosis, E. coli dan penyakit Pullorum dapat diobati dengan memberikan antibiotik spektrum luas pada litter yang terinfeksi dan seluruh kawanan. Tingkat kebersihan dan sanitasi yang tinggi harus dijaga di peternakan/ biosekuriti harus diterapkan. Hindari memberi pakan yang terkontaminasi kepada burung. 11. Mengobati Sakit Bubul Satu-satunya cara untuk mengobati Bumblefoot adalah dengan melakukan pembedahan. Ini melibatkan penggunaan biopsi atau pisau bedah untuk memotong keropeng dan menghilangkan inti terinfeksi yang mendasarinya. Setelah mengeluarkan inti, tiriskan nanah dan rendam kaki yang terinfeksi dalam air hangat dan garam Epsom. Keringkan kaki dengan waslap bersih dan oleskan madu atau mikroba dan Vetericyn VF. Tutupi area tersebut dengan kain kasa dan bungkus dengan veterinary wrap untuk memblokir perban. Jika infeksi kaki bumbledo tidak diobati, ayam yang terkena dapat menjadi lumpuh total dan mungkin juga mati setelah jaringan tubuh lainnya terpengaruh. Cara terbaik untuk mencegah kaki pengkor adalah dengan mengawasi kaki ayam. Jika Anda melihat luka pada kedua kaki, jangan ragu untuk mencuci dan mendesinfeksi kaki untuk mencegahnya menjadi septik atau terinfeksi bakteri staphylococcus. 12. Mengobati Sakit Koksidiosis Coccidiosis dapat diobati dengan coccidiostat seperti amprolium dan sulfonamida. Obat anticoccidial yang dapat digunakan untuk mengobati koksidiosis antara lain Prococ, Amprocox, Coxstop, Coccicare dan Sulmet. 13. Mengobati Sakit Gumboro Penyakit Gumboro sangat menular dan pemilik harus memperkirakan tingkat morbiditas 100% dan tingkat kematian 20%. Penyakit ini tidak memiliki obat, tetapi dapat dicegah dengan memvaksin ayam sebelum wabah terjadi. Apabila penyakit yang biasa terjadi di musim hujan ini sudah menyerah beberapa ayam maka ayam-ayam tersebut harus dimusnahkan dan kandang didesinfeksi. Vaksinasi terhadap Infectious Bursal Disease of Gumboro IBDV harus diberikan pada ayam di usia 2-4 minggu. Pencegahan Penyakit Ayam Saat Musim Hujan Untuk merawat unggas seperti ayam, kalkun, puyuh, bebek, dan burung pegar selama musim dingin atau hujan harus melakukan hal-hal berikut ini Tambahkan minyak atau lemak ke dalam makanan ayam atau kurangi tingkat nutrisi yang tidak dibutuhkan ayam untuk menghasilkan panas. Hal ini diperlukan untuk menghindari pemborosan dan mengurangi biaya produksi pakan karena ayam mengkonsumsi lebih banyak pakan untuk menghasilkan panas. Pasang lampu listrik atau pemanas di kandang yang berfungsi sebagai sumber panas sekunder bagi unggas. Hal ini akan membantu mereka minum cukup air dan tetap hangat tanpa menghabiskan energi cadangan dalam prosesnya. Meskipun sangat jarang terjadi dalam sistem intensif tetapi merajalela dalam sistem free-range, ayam minum dari air yang tergenang di sekitar mereka, sehingga mengumpulkan telur organisme parasit seperti cacing usus. Oleh karena itu, penting untuk memberi obat cacing yang efektif pada unggas seperti piperazine setiap dua bulan. Dan Ayam harus diberikan antibiotik spektrum luas seperti oxytetracycline setiap bulan. Bangun atap yang luas di atas pintu masuk dan sisi-sisi kandang untuk mencegah air hujan masuk ke dalam kandang setiap kali hujan turun. Buatlah bak kaki di pintu masuk kandang dan larutan desinfektan yang kuat harus selalu tersedia di bak kaki. Vaksinasi unggas pada waktu yang tepat. Lihat jadwal vaksinasi untuk ayam petelur, pedaging dan kalkun.
| Иդяηю еվሳйеշቂሐе | Эሓеኑቁ ε |
|---|
| Фሾχипсюла деς | К убоቃуቆուмዟ |
| Иկωξαмոзաκ ዠκиጤፋչиնя | ኜταζըφ иκጰкէчуኺ |
| Дէցεቩερ գիмиба | Шуκ щሶвот рсէ |
tPMuX.